Di Indonesia, perangkat ponsel pintar menjadi perangkat utama yang digunakan untuk mengakses Internet. Mulai dari chatting, bermain games, akses jejaring sosial, mencari berita, dan membeli produk secara online.
Lalu, tren apa yang akan berkembang dari penggunaan perangkat ponsel pintar di tahun 2014 nanti? Menurut Ericsson Consumer Lab, ada lima tren konsumer yang menjadi populer pada tahun 2014.
"Tren paling terlihat dari penggunaan ponsel pintar adalah semakin banyak permintaan konsumen terhadap aplikasi yang berpotensi mengubah kehidupan sehari-hari masyarakat," kata Hardyana Syintawati, VP Marketing and Communications Ericsson Indonesia, di Jakarta, 17 Desember 2013.
Ya, pertama adalah tren aplikasi yang mampu mengubah kebiasaan masyarakat. Contohnya, aplikasi info kemacetan di jalan.
"Misalnya, aplikasi Waze yang mengetahui daerah-daerah yang sedang mengalami kemacetan. Sekarang, setiap orang yang pulang kantor pasti akan selalu membuka Waze. Itu bukti bahwa aplikasi bisa mengubah kebiasaan seseorang," ujar Nana.
Kedua, tubuh menjadi bagian dari sebuah password. Istilah populernya data biometrik. Di tahun depan, akan semakin banyak orang yang memiliki perangkat mobile lebih dari satu, dan tentu saja perlu usaha untuk mengingat password yang berbeda-beda untuk mengakses masing-masing perangkat tersebut.
"Sekitar 74 persen orang percaya akan semakin banyak bermunculan ponsel pintar yang menggunakan sistem biometrik di tahun 2014. Contohnya, iPhone dengan sistem fingerprint dan mungkin ke depan ada yang menggunakan sistem retina scanning (sensor mata)," jelas Nana.
Ketiga, pengguna semakin membutuhkan aplikasi yang bisa mengukur tubuhnya. Misalnya, tekanan darah, denyut jantung, jumlah langkah, jarak lari, dan sebagainya.
"Sebanyak 40 persen pengguna ponsel pintar menginginkan perangkatnya mampu mencatat aktivitas fisik, dan 56 persen menginginkan perangkat yang bisa memonitor tekanan darah dan denyut jantung," jelas Nana.
Keempat, banyak pengguna perangkat ponsel pintar menginginkan jaringan Internet bisa digunakan kapanpun dan dimanapun. Riset ini mengungkapkan banyak pengguna ponsel pintar yang kecewa dengan sinyal Internet yang tidak stabil di beberapa wilayah.
"Sehingga di tahun depan makin banyak muncul alat penguat sinyal Wi-Fi di pasaran," ujar Nana.
Kelima, perangkat ponsel pintar akan menjadi perangkat utama untuk mengakses Internet, terutama di negara berkembang seperti Indonesia yang masih rendah tingkat pendapatannya.
Menurut Nana, di negara maju banyak penduduk yang menggunakan laptop untuk mengakses Internet. Sementara di negara berkembang banyak yang menggunakan ponsel pintar untuk mengakses Internet.
"Sebanyak 51 persen konsumen global merasa bahwa ponsel pintar merupakan teknologi penting untuk mengakses Internet. Itu terjadi karena akan semakin banyak ponsel pintar murah yang muncul di tahun depan," kata Nana
sumber
0 komentar:
Posting Komentar